Mencintai dan menjatuhkan pilihan pada seseorang adalah bukan suatu hal yang bisa dengan sederhana dan mudah untuk kita lakukan. Karena ketika kita memutuskan untuk menjalani berdua dengan seseorang itu tandanya kita telah bersiap untuk saling memiliki dan menjaga untuk senantiasa bertahan dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada. Mencintai adalah bukan tentang mengagumi kelebihan dan memuja apa yang menjadi keunggulan dari pasangan kita melainkan siapkan kita untuk senantiasa bertahan bila ada yang terluka dan bagaimana kita bisa saling melengkapi ketidaksempurnaan yang ada. Maka dari itu penting adanya untuk kita memilih sosok yang benar mencintai kita dengan sepenuh hati dan jiwanya karena mencintai itu perihal ketulusan dan keikhlasan, bukannya sesuatu yang bisa dipaksakan untuk terjadi pada sembarang orang. Jangan sampai hanya akrena kekaguman dan keindahan semata kita menjadi merasakan luka yang perih pada akhirnya karena sejatinya dia tak pernah menghadirkan hati dan cintanya melainkan menganggap perjuangan ini hanya sebatas permainan dan candaan saja. Bukankah menyakitkan ketika kita merasakan ini dalam hidup kita? Maka dari itu beratnya menentukan sebuah pilihan akan ditentukan dari pribadi kita sendiri apakah sudah cukup baik untuk dicintai dan apakah kita sudah bersiap benar untuk menjaga perasaan pasangan kita. Karena Tuhan selalu menyandarkan sebuah hati pada hati yang lain karena mereka memang pantas dipersatukan. Jika benar memang dia mencintai kita dengan sepenuh hatinya maka takkan ada hati utuh menjadi sebuah rasa yang terluka karena adanya kesalahan dan ketidaktulusan dalam mencintai dan memiliki. Yang perlu kita sadari memilih adalah bukan soalan rasa dan hati saja melainkan logika yang akan selalu menunjukan kepada seseorang yang benar menghadirkan hatinya untuk kita juga.
Mungkin sulit untuk kita masukkan kedalam logika ketika kita sudah terlanjur mencintai seseorang, karena memang cinta itu katanya membutakan. Namun jangan sampai ketika kita merasa nyaman dengan seseorang lantas kita menomorduakan logika kita sendiri. Agar pilihan yang ada tak membawa kita menuju penyesalan dan luka yang lebih mendalam tentang itu semua. pilihlah sosok yang benar kita ketahui bagaimana dia meletakkan perasaan dan apakah dia benar memperjuang rasanya untuk bisa bersanding bahagia dengan kita. Percayalah ketika benar ada orang yang mencintai kita dengan setulus hatinya maka tak ragu juga dia untuk menjalani berdua dan memperjuangkan sekalipun yang kita lewati adalah bukan hal yang mudah dan terkadang harus menguras hati. Dan yang terpenting ketika dia sudah mendapatkan cinta serta kasih sayang kita dia takkan berhenti untuk mencintai tetap menjadikan kita sebagai rekannya berjuang melewati hidup. Karena mencintai takkan pernah melukai dan pasti akan selalu mempertahankan sekalipun jalan yang dilewati adalah sulit untuk bisa kita lampaui.
Kembali lagi bahwasanya semua adalah tentang kelak sesiapa Tuhan yang akan menentukan bagaimana kita bersanding bahagia dengan orang yang tepat dan juga mencintai kita dengan sepenuh hatinya. Ketika dia hanya sekedar mencari kesenangan saja dan datang sementara hanya untuk menorehkan luka, tinggalkan karena takkan mungkin dia akan bisa menjaga sebuah harapan. Namun ketika kita sudah dipertemukan dengan cinta yang sebenarnya jangan sampai kita menyiakan hati yang utuh mencintai menjadi sebuah rasa yang terlukai. Percayalah setiap pribadi akan dipertemukan dengan sosok yang benar mencintai ketika dia juga memantaskan diri menjadi pribadi yang siap untuk berjuang demi sebuah kebahagiaan dalam hati.
EmoticonEmoticon